Kultur Positif

Kultur Positif

KULTUR POSITIF SISWA

 

Kultur Positif Siswa merupakan sarana pembiasaan dalam rangka menumbuhkan karakter positif siswa baik di rumah maupun di sekolah sehingga terbentuknya kepribadian anak yang mantap. Kultur positif siswa tersebut terdiri dari 5 kultur yaitu diantaranya :

 

Ø  Kultur Ibadah

Kultur ibadah terkait dengan pembiasaan sholat, tilawah Qur’an, puasa serta ibadah-ibadah sunnah. Dalam hal sholat, kultur ibadah baik jika selalu diupayakan sholat berjamaah. Untuk laki-laki sholat berjamaah di masjid, sedangkan perempuan sholat berjamaah di rumah atau di masjid. Selain itu juga bersemangat untuk sholat-sholat sunnah seperti sholat rawatib, sholat dhuha serta qiyamul lail. Dalam hal tilawah Qur’an, kultur yang baik adalah bahwa membaca Qur’an menjadi amal rutin harian setiap muslim. Diperkuat juga dengan tahfizh qur’an. 

 

Ø  Kultur Ilmiah

Kultur ilmiah yang baik terlihat dari terbentuknya budaya belajar. Setiap orang menyadari bahwa belajar adalah suatu kebutuhan. Sehingga muncul pula semangat belajar sepanjang hayat. Waktu belajar pun tidak semata ketika masih ada lembaga pendidikan formal yang bisa diikuti. Kultur ilmiah juga terkait sikap terbuka terhadap perubahan, haus informasi, juga sikap saling menghargai dalam beragam perbedaan. Juga sikap teguh dalam prinsip serta tidak mudah mengikut atau terprovokasi oleh factor-factor diluar dirinya.

 

Ø  Kultur kemandirian dan tanggung jawab

Kultur kemandirian terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pribadi. Dalam hal ini terlihat mulai bagaimana bangun tidur, posisi dalam pergaulan, serta tugas-tugas pribadi yang tidak mungkin dilakukan orang lain. Pola asuh dalam keluarga sangat penting dalam menumbuhkan kemandirian dan tanggung jawab anak. Anak-anak dapat diberikan beban tanggung jawab sesuai dengan tahap perkembangan.

 

Ø  Kultur komunikasi

Kultur komunikasi yang baik terlihat dari adanya komunikasi yang baik antara siswa dengan orang tua, siswa dengan guru dan siswa dengan siswa. Budaya komunikasi yang terjalin menumbuhkan anak sikap terbuka dan mau menceritakan pengalaman atau masalah yang dihadapi. Orang tua dan guru selalu mereka jadikan rujukan terhadap rasa ingin tahu dan masalah yang dihadapi. Selau menyampaikan keinginan kepada orang tua di rumah, menyampaikan keperluan kepada guru di sekolah, dapat menceritakan pengalaman yang baik kepada teman, meminta maaf jika melakukan kesalahan, mau menegur dan meluruskan kesalahan teman dengan cara yang baik, terbiasa menyampaikan ide/ pendapat dikelas, aktif dalam diskusi kelompok.

 

Ø  Biah Sholihah

Biah sholihah terlihat dari terbentuknya suasana yang islami dan pembiasaan yang islami, sehingga Setiap tutur kata, tingkah laku dan perbuatan sehari-hari mencerminkan akhlaq Islami sebagai perwujudan Islam rahmatan lil ‘alamin. Misalnya saya mengucapkan basmallah ketika memulai aktivitas, saya mengucapkan hamdallah ketika selesai aktivitas, saya membaca doa-doa harian, saya berpakaian menutup aurat, saya terbiasa ke masjid dan menunaikan adab-adanya, saya terbiasa menonton acara yang positif, saya terbiasa memilih permainan yang positif, saya terbiasa makan dan minum sesuai adab islami, saya terbiasa menunaikan adab tidur, saya terbiasa menunaikan adab di kamar mandi, saya terbiasa membaca Al-quran, saya terbiasa mendengarkan musik islami, saya terbiasa mendengarkan murotal Al-quran.