Makna SIT

Makna SIT

§  Perpaduan kurikulum umum dan agama.

Semua pelajaran menjadi pelajaran agama, semua guru menjadi guru agama.

 

Dalam konsep sekolah islam terpadu, kurikulum terpadu diimplementasikan melaui integrasi nilai-nilai islam ke dalam seluruh bangunan kurikulum (muhab, dkk, 2010). Seluruh bidang ajar dalam bangunan kurikulum dikembangkan melalui perpaduan nilai-nilai islam yang bersumber dari Al-Quran dan As-sunnah dengan ilmu pengetahuan. Artinya ketika guru membelajarkan suatu ilmu pengetahuan umum semestinya ilmu tersebut telah dikonfirmasi dan dikemas dengan perspektif bagaimana Al-quran dan As-sunah membahasnya sehingga tidak ada dikotomi ataupun ambivalensi ilmu. Islam menjadi landasan, bingkai, inspirasi bagi setiap proses berfikir dan belajar.

Integrasi berupa penggunaan istilah, penggunaan ilustrasi, aplikasi, rujukan ayat/hadits yang relevan dengan materi, sejarah, tokoh, hubungan ayat kauniyah, eliminasi konten syirik, ribawi, dan pengayaan dengan konten Islami.

Integrasi meliputi perencanaan, mulai dari standart isi sampai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sampai pada pelaksanaan pembelajaran, soal, tugas, dan pembiasaan.

 

§  Perpaduan program.

Mengarah pada pembinaan intelektual, emosional, spiritual, life skill, dan akhlaq mulia.

 

Bahwa kegiatan belajar tidak melulu transfer ilmu yang dilakukan melalui pembelajaran di dalam kelas, melainkan ditunjang dengan berbagai kegiatan yang terencana dan mempunyai efek simultan dalam membentuk kepribadian siswa secara utuh. Semua program dibuat sebagai turunan dari visi dan misi sekolah, mengarah terbentuknya 7 kompetensi lulusan siswa.

 

§  Perpaduan pendidikan keluarga dan sekolah.

Penciptaan lingkungan Islami, pembiasaan perilaku Islami, penciptaan kultur ibadah dan ilmiah.

 

Melahirkan generasi robbani, generasi yang sholeh cendekia. Hal inilah yang akan dikerjasamakan oleh orang tua siswa dengan sekolah. Maka untuk tercapainya keinginan tersebut antara orang tua dan sekolah harus mempunyai satu desain yang sama, perencanaan yang sama, metode pelaksanaan yang sama. 24 jam penuh dalam sehari adalah masa pendidikan anak. Dan dengan otomatis terjadi pembagian tugas serta porsi kegiatan belajar, antara orang tua – anak dengan guru-siswa. Namun intinya yang dilakukan guru dan orang tua tetap mengacu pada desain yang sama. Kultur ilmiah disekolah tetap dilanjutkan pembinaannya di rumah. Kultur ibadah yang dibentuk saling mendukung antara rumah dan sekolah. Lingkungan islami bersama-sama diciptakan di rumah dan di sekolah.